Jumat, 07 Oktober 2011

Kesimpulan

                                                 KEHIDUPAN JAKARTA


JAKARTA adalah ibu kota tertua dari semua negara di Asia Tenggara,walaupun belum begitu tua jika dibandingkan dengan kota seperti Kyoto dan Thang-Long atau hanoi.
Jakarta yang menjadi Ibu kota Negara Republik Indonesia yang dahulu disebut Sunda Kelapa telah beberapa kali berganti nama.
Berikut tahap pergantian nama Jakarta dari abad 14 hingga zaman reformasi ini :
- Abad ke 14 bernama SUNDA KELAPA
- Pada 22 Juni 1527 oleh Fatahillah diganti nama menjadi JAYAKARTA
- Pada 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama STAD BATAVIA
- Pada 1 April 1905 berubah nama menjadi GEMEENTE BATAVIA
- Pada 8 Januari 1935 berubah nama menjadi STAD GEMEENTE BATAVIA
- Pada 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi JAKARTA TOKO BETSU SHI
- Pada september 1945 Pemerintah Kota Jakarta diberi nama PEMERINTAH NASIONAL KOTA JAKARTA
- Pada 24 Maret 1950 diganti menjadi KOTA PRAJA JAKARTA
- Pada 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah Swatantra dinamakan KOTA PRAJA DJAKARTA RAYA
- Pada tahun 1961 dibentuk DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA RAYA
- Pada 31 Agustus 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia dengan nama JAKARTA

JAKARTA, siapa yang tak kenal Jakarta.Kota padat dengan beragam pesona keindahan dan sejuta permasalahan.Kota Megapolitan dengan kehidupan 24 Jam.Dan juga kota yang tak pernah mati.Jumlah penduduk yang setiap tahunnya terus bertambah.

JAKARTA memang punya daya pesona luar biasa.Kedudukannya sebagai Ibu Kota Negara Indonesia telah berkembang menjadi pusat pemerintahan,pusat perdagangan,pusat perindustrian dan pusat kebudayaan.Sehingga banyak pendatang baru dari seluruh penjuru Nusantara dan dari Mancanegara.

Lebih dari 4 abad lamanya arus pendatang terus mengalir sehingga menambah kepadatan kota.Pada awal pertumbuhannya Jakarta dihuni oleh orang-orang Sunda,Jawa,Bali,Maluku,Melayu,Cina,Belanda,Arab dengan sebab dan tujuan masing-masing.

Kemudian berangsur-angsur terjadi pembauran antar suku bangsa bahkan antar bangsa.Dan lambat laun masing-masing kehilangan ciri-ciri budaya aslinya.Akhirnya semua unsur itu luluh dan menjadi Betawi Etnis Baru yang kemudian dikenal dengan sebutan Masyarakat Betawi.

Masyarakat Betawi mempunyai beberapa kesenian yang disebut Kesenian Betawi dan dapat digolongkan sebagai kesenian rakyat.
Salah satu kesenian betawi yaitu :
- Ondel-ondel
- Gambang Kromong
- Lenong
- Tanjidor
- Keroncong Tugu
- Orkes Gambus
- Rebana
- Orkes Samrah

Lagu-lagu khas Betawi yaitu :
- Kicir-kicir
- Jali-jali
- Lenggang-lenggang kangkung

Tarian Khas Betawi yaitu :
- Tari Silat
- Tari Topeng

Berbagai seni pertunjukan tradisional Betawi telah berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan masyarakat pendukungnya serta merupakan daya pesona tersendiri pada Wajah Kota Jakarta.

Disamping itu Jakarta juga memiliki banyak makanan khas nan lezat.Sayangnya keberadaan makanan Jakarta saat ini justru hampir punah bahkan ada yang sudah punah sama sekali.
Contoh beberapa makanan khas Jakarta yang masih bertahan yaitu :
- Kerak Telor
- Soto Betawi
- Nasi Uduk
- Bir Pletok
- Nasi Ulam
- Gado-gado
- Ketupat Bebanci
- Laksa

Makanan khas Jakarta yang dipengaruhi budaya asing seperti dari Cina,Arab dan Eropa yaitu :
- Nasi Kebuli
- Semur
- Lapis Legit
Cita rasa gurih berempah nan sedap adalah ciri khas hampir semua makanan Jakarta.

Mengenai Arus Transportasi di Jakarta sudah tersedia Jalan Raya dan Jalan Tol yang melayani seluruh kota.
Namun perkembangan jumlah kendaraan dengan jumlah jalan sangatlah tidak seimbang.Akibatnya terjadilah macet.

Selain oleh warga Jakarta kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota disekitar Jakarta yaitu Depok,Bekasi,Tangerang dan Bogor yang bekerja di Jakarta.
Untuk didalam kota kemacetan dapat dilihat di Jalan Sudirman,Jalan Thamrin,Jalan Rasuna Said,Jalan Casablanca dan Jalan Gatot Subroto yang sering macet pada pagi dan sore hari yaitu di saat jam pergi dan pulang kantor.

Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana Bus PPD.Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola pihak swasta seperti Mayasari Bhakti,Metro Mini,Kopaja dan Bianglala.
Untuk angkutan sekitar lingkungan terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK.Selain itu ada pula Ojek,Bajaj dan Bemo untuk angkutan jarak pendek.

Berbeda dengan daerah lainnya, untuk wilayah Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan Sepeda Ontel.Kemudian angkutan Becak masih dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti Bekasi,Tangerang,Depok.


Oleh karena itu dengan keadaan arus lalu lintas yang harus dijalani setiap hari dan dipenuhi dengan kesibukan masing-masing orang tampaknya semakin hari kehidupan sosial di Jakarta semakin berkurang.

Padahal pada dasarnya manusia adalah Makhluk Sosial.Segala aktivitas kita sebenarnya sangat membutuhkan bantuan orang lain.
Contohnya Makanan pokok kita beras yang kita dapatkan dari hasil kerja keras para petani.Disitu bisa di lihat bahwa kita ketergantungan pada makhluk lain bukan hanya dari manusia tetapi juga dari hewan dan tumbuhan.

Oleh karena itu maka sebaiknya kita sebagai makhluk sosial harus saling tolong menolong dan menghindarkan sikap acuh tak acuh terhadap sesama.
Tetapi sayangnya kehidupan sosial di Jakarta semakin merosot disebabkan karena semakin berkembangnya sikap individualistis dalam diri masing-masing anggota masyarakat.Dan juga rasa tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.tapi hanya peduli terhadap kepentingan sendiri.

Kemerosotan kehidupan sosial juga disebabkan oleh banyaknya anggota masyarakat yang sibuk dengan pekerjaan mereka.Keadaan seperti ini akan menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial.

Oleh sebab itu kita harus mengetahui syarat-syarat interaksi sosial supaya kehidupan sosial dalam masyarakat dapat berjalan baik.
Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial yaitu :
1. Kontak Sosial
     Kontak Sosial terjadi ketika dua orang berhubungan
     Kontak Sosial dapat dibagi 2 yaitu :
     - Kontak Sosial Primer yang dilakukan secara langsung.
        Contoh : Bercakap-cakap sambil bertatap muka,melalui telepon dan internet.
     - Kontak Sosial Sekunder yang dilakukan secara tidak langsung.
        Contoh : Saling mengirim surat
2. Komunikasi
    Komunikasi terjadi jika kedua belah pihak memahami bahasa yang digunakan baik berupa   kata-kata,isyarat ataupun simbol.
Suatu komunikasi terjadi apabila memenuhi persyaratan berikut:
- Adanya pihak mengirim pesan
- Adanya penerima pesan
- Adanya pesan yang ingin disampaikan
- Adanya tanggapan dari si penerima atas isi pesan

Bentuk Interaksi Sosial dapat dibagi 2 yaitu :
- Interaksi Sosial Asosiatif yaitu Interaksi Sosial bersifat positif yang mengarah pada persatuan.
   Interaksi Sosial Asosiatif dapat tercipta karena adanya 4 hal yaitu :
    1.Kerja Sama
       Artinya proses saling mendekati dan bekerja sama antar individu,antara individu,kelompok dan antar kelompok dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama.
    2. Akomodasi
       Artinya Usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan.
    3. Asimilasi
       Artinya Bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan diantara orang-orang atau kelompok manusia.

- Interaksi Sosial Disasosiatif yaitu Interaksi Sosial yang bersifat negatif dan lebih ditekankan pada bentuk perlawanan.
   Interaksi Sosial Disasosiatif terdapat 3 bentuk yaitu :
   1. Persaingan 
      Artinya Suatu proses sosial yang terjadi dimana individu atau kelompok saling bersaing untuk berlomba mencari keuntungan melalui bidang-bidang tertentu dengan menggunakan cara-cara terbuka dan adil.
   2. Pertentangan
     Artinya Suatu proses sosial dimana seseorang atau kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan keinginannya.
   3. Kontravensi
     Artinya Bentuk interaksi sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan.
     Menurut sifatnya,bentuk kontravensi ada 5 yaitu :
     - Umum seperti penolakan ,perlawanan,protes dan mengacaukan rencana pihak lain.
     - Sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum,memfitnah.
     - Intensif seperti penghasutan,menyebarkan desas desus
     - Rahasia seperti mengumumkan rahasia pihak lain,perbuatan khianat.
     - Taktis seperti membingungkan pihak lain,memaksa pihak lain dengan kekerasan.

Jadi dapat kita simpulkan dalam kehidupan bermasyarakat di Jakarta ini sangat dibutuhkan Komunikasi dan Kontak.
Janganlah mencoba untuk berdiam diri.Kehidupan di Jakarta memanglah keras.Buka semangat anda untuk membangun Kota Jakarta menjadi kota yang di idam-idamkan oleh Bangsa dan Negara Indonesia.


                                                      THE END





Sabtu, 01 Oktober 2011

Kehidupan Sosial di Jakarta


                        

KEHIDUPAN SOSIAL DIJAKARTA

Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial. Mahluk sosial adalah mahluk yang tidak dapat hidup sendiri atau dengan kata lain membutuhkan bantuan dari orang lain. Dari aktivitas kehidupan kita yang terbesar sampai aktivitas kehidupan kita yang terkecil sebenarnya sangat membutuhkan bantuan dari
 orang lain. Seperti contoh makanan pokok kita beras yang kita dapatkan dari hasil kerja keras para petani. Dari salah satu contoh tersebut pun sudah terlihat ketergantungan kita pada mahluk lain, bukan hanya dari manusia tetapi juga dari mahluk lain seperti : hewan dan tumbuhan. Memang pada hakekatnya kita sebagai mahluk sosial harus saling tolong-menolong dan menghindarkan sikap acuh tak acuh terhadap sesama.
Kehidupan sosial yang baik dapat digambarkan dengan sikap saling tolong-menolong, peduli terhadap lingkungan sekitar, saling mempunyai tenggang rasa, melakukan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan dan banyak lagi contoh-contoh kehidupan sosial lainnya. Hal-hal tersebut dapat kita lihat dalam lingkungan sekitar kita seperti contoh : saling tolong menolong dalam membersihkan lingkungan sekitar kita secara bersama-sama, contoh lain seperti menjenguk tetangga atau teman yang sedang sakit. Walaupun kegiatan-kegiatan sosial yang kita lakukan terlihat begitu sepele tapi
semua itu dapat membawa dampak yang baik diantara anggota masyarakat jika hubungan sosial dilakukan dengan cara yang benar dan dapat saling memahami.
Interaksi sosial seperti ini dahulu sangat sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat kita seperti contoh : kegiatan saling mengantarkan makanan kepada tetangga saat merayakan hari raya kebesaran, tetapi pada saat sekarang ini sangat jarang dijumpai di ibu kota seperti Jakarta kegiatan-kegiatan seperti itu. Kehidupan sosial dikota Jakarta semakin merosot disebabkan oleh karena semakin berkembangnya sikap individualistis didalam diri masing-masing anggota masyakarat juga rasa tidak peduli terhadap lingkungan sekitar hanya peduli terhadap kepentingan diri sendiri. Kemerosotan kehidupan sosial juga disebabkan oleh banyaknya anggota masyarakat yang merasa sibuk dengan pekerjaan mereka ata
u pun kegiatan-kegiatan mereka yang lain.
Dengan terjadinya Kemerosotan kehidupan sosial di kota Jakarta dapat berdampak pada tidak seimbangnya kehidupan sosial yang ada pada masyarakat juga dapat berdampak  terjadinya kesenjangan sosial dalam masyarakat. Kesenjangan sosial tersebut akan membuat dampak yang tidak baik untuk kehidupan sosial dimasyakarakat tersebut. Oleh sebab itu seharusnya interaksi sosial dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu kita harus mengetahui syarat-syarat interaksi sosial supaya kehidupan sosial dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik.
  1. Syarat-syarat terjadinya  interaksi sosial
Untuk terjadinya interaksi sosial, harus ada dua syarat, yakni harus terjadi kontak sosial dan komunikasi.
  • Kontak sosial terjadi ketika dua orang berhubungan. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung (disebut kontak sosial primer) dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung (disebut kontak sosial sekunder). Contoh kontak sosial primer ialah bercakap-cakap sambil bertatap muka. Karena kemajuan teknologi informasi, kontak sosial primer juga dapat terjadi walaupun kedua pihak tidak bertatap muka secara langsung, tetapi melalui telepon atau internet. Salah satu contoh kontak sosial sekunder ialah saling mengirim surat.
  • Komunikasi merupakan satu syarat pokok terjadinya kerja sama dalam proses sosial. Komunikasi terjadi jika kedua belah pihak memahami bahasa yang digunakan. Bahasa yang digunakan dapat berupa kata-kata, isyarat, ataupun simbol. Kita tentu tahu bagaimana cara berkomunikasi para anggota Pramuka menggunakan bendera Semapur. Itu adalah salah satu contoh berkomunikasi menggunakan tanda-tanda tertentu. Komunikasi ialah suatu proses pengiriman pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat langsung dipahami. Suatu komunikasi terjadi jika memenuhi persyaratan berikut.
    (1) Adanya pihak yang mengirim pesan (komunikator/ sender)
    (2) Adanya penerima pesan (komunikan/receiver)
    (3) Adanya pesan (message) yang ingin disampaikan
    (4) Adanya tanggapan (feedback) dari si penerima atas isi pesan
  1. Status dan peran dalam masyarakat
Dalam bersosialisasi, kita harus memerhatikan status dan peran setiap individu dalam masyarakat. Mengetahui status dan peranan seseorang akan memudahkan kita untuk bersosialisasi. Guru adalah status, sedangkan mengajar di depan kelas adalah peran. Dalam masyarakat, terdapat banyak peran dan status. Peran dan status seseorang menentukan dalam kehidupan bersosial. Berikut kita akan membahas apa itu peran dan status.
  • Status
    Pak Ardabili adalah ayah dari Maman dan Mimin. Ia adalah suami dari Ibu Mirna. Beliau juga seorang Kepala Bagian Keuangan di kantornya. Di lingkungan RT, ia adalah Ketua RT. Sebagai warga masyarakat, Pak Ardabili menyandang banyak status: sebagai ayah, suami, kepala bagian keuangan, ketua RT. Lalu, apa status itu? Status berarti tempat/posisi seseorang di dalam suatu pola tertentu. Dalam kenyataannya, seseorang memiliki beberapa status. Hal tersebut dapat terjadi karena ia biasanya ikut serta dalam berbagai pola kehidupan. Walaupun memiliki banyak status, biasanya yang selalu menonjol hanya status yang utama. Dilihat dari cara memperolehnya, setiap individu dapat menduduki status sosial seperti berikut :
    • Ascribed status adalah  Status seseorang yang diperoleh secara otomatis berdasarkan kelahiran/turun-temurun. Misalnya, Pangeran Charles adalah seorang putra mahkota karena terlahir sebagai anak pertama Ratu Inggris, Diponegoro adalah seorang pangeran karena dia terlahir sebagai putra Sultan Hamengku Buwono III.
    • Achieved status adalah Status yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status doktor diperoleh setelah seseorang menyelesaikan rangkaian panjang pendidikan SD, SMP, SMA, S1, S2, dan S3. Juara kelas diraih setelah seseorang belajar dengan giat.
    • Assigned status adalah Status atau kedudukan yang diberikan kepada seseorang yang telah berjasa kepada masyarakat. Misalnya, Drs. Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
  • Peran
Setiap anggota masyarakat pasti mempunyai peranan masing-masing dalam kehidupan sosial. Guru berperan mengajar siswanya. Ada yang berperan sebagai dokter dan guru, petani dan peranan-peranan lain. Dalam contoh tersebut dokter dan guru adalah status, sedangkan memeriksa pasien dan mengajar adalah peran. Jadi, peran adalah tingkah laku yang diharapkan dari seseorang sesuai dengan status (kedudukan) yang dimilikinya. Peranan merupakan aspek dinamis dari status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan statusnya, dia melaksanakan suatu peranan. Peranan dan status adalah dua aspek dari gejala yang sama. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena yang satu bergantung pada yang lainnya. Tak ada peranan tanpa status dan sebaliknya tak ada status tanpa peranan. Peranan diatur oleh norma-norma yang berlaku. Misalnya, norma menentukan bahwa seorang dokter haruslah mampu mendiagnosa dan mengobati orang sakit. Jika ada dokter yang tidak mampu mendiagnosa dan mengobati penyakit, perlu diragukan apakah dia dokter benar atau palsu.

3.      Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial yang terjadi dapat bersifat positif dapat pula bersifat negatif. Interaksi sosial positif disebut pula sebagai interaksi sosial asosiatif. Interaksi sosial negatif disebut juga interaksi sosial disosiatif. Interaksi asosiatif mengarah pada persatuan karena interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya mengarah pada persatuan. Interaksi disosiatif mengarah pada “perpecahan” karena interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya mengarah pada perpecahan. Dengan demikian, terdapat dua bentuk interaksi sosial yang sifatnya berlawanan, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.

a.    Interaksi Sosial Asosiatif

Pola hubungan interaksi sosial yang bersifat asosiatif dapat tercipta karena adanya kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
  • Kerja Sama
Satu tim sepak bola harus bekerja sama untuk dapat menciptakan gol ke gawang lawan. Sangat jarang terjadi seorang pemain sepak bola mencetak gol tanpa bantuan temannya. Kekompakkan tim sepak bola merupakan salah satu contoh bentuk kerja sama. Dari contoh ini dapat dilihat bahwa kerja sama dapat timbul karena adanya orientasi perorangan terhadap kelompoknya sendiri (ingin timnya menang) atau kelompok orang lain (ingin tim lawan kalah). Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang utama. Tanpa adanya kerja sama, mustahil manusia mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Kerja sama adalah proses saling mendekati dan bekerja sama antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok, dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama. Kerja sama dapat kita temukan pada semua kelompok umur, mulai anak-anak sampai orang dewasa. Pada hakikatnya, kerja sama timbul apabila:
(1) orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama,
(2) masing-masing pihak menyadari bahwa mereka hanya mungkin memenuhi kepentingan-kepentingan mereka tersebut melalui kerja sama.
  • Akomodasi
Akomodasi adalah usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan. Akomodasi dilakukan dengan tujuan tercapainya kestabilan dan keharmonisan dalam kehidupan. Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Artinya, akomodasi merupakan bentuk penyelesaian tanpa mengorbankan salah satu pihak. Adakalanya, pertentangan yang terjadi sulit diatasi sehingga membutuhkan pihak ketiga sebagai perantara. Misalnya, perkelahian antara dua orang siswa di sekolah. Guru dapat menjadi perantara untuk mendamaikan kedua siswa setelah guru mempelajari penyebab terjadinya perkelahian. Adapun tujuan akomodasi adalah seperti berikut.
(1) Mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.
(2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer.
(3) Memungkinkan terwujudnya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan.
(4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya lewat perkawinan campuran.
  • Asimilasi
Asimilasi merupakan bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan di antara orang-orang atau kelompok manusia. Mereka tidak lagi merasa sebagai kelompok yang berbeda sebab mereka lebih mengutamakan kepentingan dan tujuan yang akan dicapai bersama. Bila kedua kelompok masyarakat telah mengadakan asimilasi, batas antara kedua kelompok masyarakat itu dapat hilang dan keduanya berbaur menjadi satu kelompok. Misalnya, orang Jawa yang bertransmigrasi ke Papua akan berasimilasi dengan penduduk setempat sehingga batas-batas antara kelompok masyarakat tidak begitu jelas lagi terlihat satu dengan lainnya. Banyak di antara mereka yang menikah dengan penduduk setempat. Proses asimilasi timbul bila terdapat hal-hal berikut.
(1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
(2) Orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu lama.
(3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masingmasing berubah dan saling menyesuaikan diri. Proses asimilasi dapat berlangsung dengan mudah atau dapat juga dihambat. Faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah sebagai berikut.
(1) Toleransi
(2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
(3) Sikap menghargai kehadiran orang asing dan kebudayaannya
(4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
(5) Memiliki persamaan historis dalam unsur-unsur kebudayaan
(6) Perkawinan campuran antarkelompok yang berbeda
(7) Adanya musuh bersama dari luar
  1. Interaksi Sosial Disosiatif
Disosiatif merupakan kebalikan dari asosiatif. Bila pada proses sosial asosiatif lebih menekankan bentuk kerja sama, proses sosial disosiatif lebih ditekankan pada bentuk persaingan atau perlawanan. Terdapat tiga bentuk interaksi disasosiatif, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
  • Persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial yang terjadi di mana individu atau kelompok saling bersaing untuk berlomba atau berkompetisi mencari keuntungan melalui bidang-bidang tertentu dengan menggunakan cara-cara yang terbuka dan adil. Misalnya, persaingan antara dua juara kelas di satu sekolah untuk membuktikan siapa yang layak dapat bintang sekolah. Kedua juara kelas itu akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai gelar tersebut. Persaingan yang terjadi antara dua orang merupakan persaingan pribadi. Ada juga persaingan yang bersifat kelompok. Misalnya, persaingan antara Persipura Jayapura dan Persib Bandung dalam memperebutkan tempat di putaran final Liga Indonesia. Persaingan berlangsung dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa bentuk persaingan.
(1) Persaingan ekonomi, contohnya perang iklan menawarkan produk, baik di media massa cetak maupun elektronik; persaingan memperoleh pekerjaan.
(2) Persaingan kebudayaan, contohnya sinetron dan telenovela, peminat film Avatar lebih banyak daripada penggemar film Si Unyil, persaingan antara tontonan tradisional seperti wayang orang dan film-film di bioskop
(3) Persaingan kedudukan dan peranan, misalnya persaingan antara para calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilkada.
(4) Persaingan ras, misalnya persaingan antara orang kulit putih dan orang kulit hitam di Afrika Selatan.
  • Pertentangan
Pertentangan adalah suatu proses sosial di mana seseorang atau kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain yang disertai ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan atau keinginannya. Konflik biasanya terjadi karena adanya perbedaan paham dan kepentingan. Hal ini dapat menimbulkan semacam gap (jurang pemisah) yang dapat mengganggu interaksi sosial di antara pihak-pihak yang bertikai. Pertentangan dapat terjadi pada semua lapisan masyarakat, individu atau kelompok, mulai dari lingkungan kecil sampai masyarakat luas. Pertentangan dapat timbul karena:
(1) perbedaan pendapat, prinsip, aturan antarindividu
(2) perbedaan adat istiadat, kebudayaan
(3) perbedaan kepentingan politik, ekonomi, dan sosial
(4) perubahan sosial, disorganisasi, dan disintegrasi
  • Kontravensi
Kontravensi ialah bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan gejala adanya ketidakpuasan terhadap seseorang atau sesuatu. Sikap tersebut dapat terlihat jelas atau tersembunyi. Sikap tersembunyi tersebut dapat berbuah menjadi kebencian, akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian. Menurut sifatnya, bentuk-bentuk kontravensi adalah sebagai berikut.
(1) Umum: penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain.
(2) Sederhana: menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.
(3) Intensif: penghasutan, menyebarkan desas-desus, mengecewakan pihak-pihak lain.
(4) Rahasia: mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat.
(5) Taktis: mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain, memaksa pihak lain dengan kekerasan, provokasi, dan intimidasi.
Jadi dapat kita simpulkan dalam kehidupan sosial dibutuhkan komunikasi dan kontak. Dalam kehidupan sosial kita pun harus mengetahui peran dan status seseorang dalam masyarakat. Setiap orang di sekitarmu memiliki peran tertentu. Fungsi sosialisasi ialah mempelajari peran. Setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari peran-peran yang ada dalam masyarakat. Proses tersebut dinamakan pengambilan peran. Dalam proses ini, seseorang belajar untuk mengetahui peran yang harus dijalankannya serta peran yang harus dijalankan orang lain. Melalui penguasaan peran yang ada dalam masyarakat, seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, proses sosialisasi dapat berlangsung dengan baik. Dalam bersosialisasi, kita akan belajar menjaga sikap dalam menghadapi berbagai peran yang ada di sekitar kita. Sikap itu tercermin dalam cara berpikir dan berbuat ketika berinteraksi dengan orang lain, atau menanggapi sesuatu keadaan. Keadaan tersebut lama-kelamaan akan membentuk pribadi seseorang. Dalam bersosialisasi pula, seseorang akan berusaha mengikuti adat-istiadat masyarakat setempat agar orang tersebut dapat diterima di lingkungan itu. Hal itu akan berlangsung dari generasi ke genarasi sehingga adat-istiadat tersebut akan tetap bertahan dan melahirkan masyarakat sosial sesuai dengan budayanya, misalnya masyarakata Jawa, Ambon, Batak..

Macam macam transfortasi di Jakarta


Di DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan jalan tol yang melayani seluruh kota, namun perkembangan jumlah mobil dengan jumlah jalan sangatlah timpang (5-10% dengan 4-5%).
Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota di sekitar Jakarta sepertiDepok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna Said, Jalan Casablanca, dan Jalan Gatot Subroto. Kemacetan sering terjadi pada pagi dan sore hari, yakni di saat jam pergi dan pulang kantor.
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana bus PPD. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti, Metro Mini, Kopaja, dan Bianglala. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus, Rawamangun, dan Kampung Melayu.
Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pulaojek, bajaj, dan bemo untuk angkutan jarak pendek. Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan sepeda ontel. Angkutan becak masih banyak dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti di Bekasi, Tangerang, dan Depok.

Makanan Khas Jakarta


Masakan jakarta memiliki banyak makanan khas nan lezat, sayangnya keberadaan makanan jakarta saat ini justru hampir punah, bahkan ada beberapa jenis yang sudah punah sama sekali. pada berbagai perayaan atau festival makanan dapat kita jumpai beberapa makanan khas jakarta yang masih bertahan dan memiliki banyak pengemar,kerak telor, soto betawi,nasi uduk, bir pletok, nasi ula,gado gado. Cita rasa  gurih berempah nan sedap adalah   ciri khas hampir semua makanan jakarta.
Masakan jakarta yang paling khas adalah ketupat bebanci, kuah ketupat ini berbahan dasar daging sapi yang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, kemiri,cabe dan beraneka rempah. Masakan khas lainya adalah Laksa.
Memang di indonesia ini, laksa tidak cuma ada di jakarta, tetapi laksa yg ada di jakarta sangat berbeda karena diolah lebih mantab dengan aneka rempah yang khas. Masakan di jakarta banyak dipengaruhi budaya asing, seperti dari Cina, Arab, dan Eropa. Misalnya nasi kebuli, semur dan lapis legit.

Jumat, 30 September 2011

Promote your Website with BidVertiser. Get $20 in FREE clicks.


Sejarah Budaya Jakarta

dikmenji_logoJakarta memang punya daya pesona luar biasa. Betapa tidak..? Kedudukannya sebagai ibukota Negara Indonesia telah memacu perkernbangannya menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat perindustrian, dan pusat kebudayaan. Jakarta menjadi muara mengalirnya pendatang baru dari seluruh penjuru Nusantara dan juga dari manca negara. Unsur. seni budaya yang beranekaragam yang dibawa serta oleh para pendatang itu menjadikan wajah Jakarta semakin memukau, bagaikan. sebuah etalase yang memampangkan keindahan Jakarta ratna manikam yang gemerlapan. lbarat pintu gerbang yang megah menjulang Jakarta telah menyerap ribuan pengunjung dari luar dan kemudian bermukim sebagai penghuni tetap.

Lebih dari empat abad lamanya arus pendatang dari luar itu terus mengalir ke Jakarta tanpa henti-hentinya. Bahkan sampai detik inipun kian hari tampak semakin deras, sehingga menambah kepadatan kota. Pada awal pertumbuhannya Jakarta dihuni oleh orang-orang Sunda, Jawa, Bali, Maluku, Melayu, dan dari beberapa daerah lainnya, di samping orang-orang Cina, Belanda, Arab, dan lain-lain, dengan sebab dan tujuan masing- masing. Mereka membawa serta adat-istiadat dan tradisi budayanya sendiri Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar penduduk, adalah bahasa Melayu dan bahasa Portugis Kreol, pengaruh orang-orang Portugis yang lebih dari satu abad malang melintang berniaga sambil menyebarkan kekuasaanya di Nusantara.

Di Jakarta dan sekitarnya berangsur-angsur terjadi pembauran antar suku bangsa, bahkan antar bangsa, dan lambat laun keturunannya masing- masing kehilangan ciri-ciri budaya asainya. Akhirnya sernua unsur itu luluh lebur menjadi sebuah kelompok etnis baru yang kemudian Betawi etnis baru yang kemudian dikenal dengan sebutan masyarakat Betawi.

Dari masa ke masa masyarakat Betawi terus berkembang dengan ciri-ciri budayanya yang makin lama semakin mantap sehingga mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain. Namun bila dikaji pada permukaan wajahnya sering tampak unsur-unsur kebudayaan yang menjadi sumber asalnya.

Jadi tidaklah mustahil bila bentuk kesenian Betawi itu sering menunjukkan persarnaan dengan kesenian daerah atau kesenian bangsa lain.
Bagi masyarakat Betawi sendiri segala yang tumbuh dan berkembang ditengah kehidupan seni budayanya dirasakan sebagai miliknya sendiri seutuhnya, tanpa mempermasalahkan dari mana asal unsur-unsur yang telah membentuk kebudayaannya itu. Demikian pulalah sikap terhadap keseniannya sebagai salah satu unsur kebudayaan yang paling kuat mengungkapkan ciriciri ke Betawiannya, terutama pada seni pertunjukkannya..

Berbeda dengan kesenian kraton yang merupakan hasil karya para seniman di lingkungan istana dengan penuh pengabdian terhadap seni, kesenian Betawi justru tumbuh dan berkernbang di kalangan rakyat secara spontan dengan segala kesederhanaannya. Oleh karena itu kesenian Betawi dapat digolongkan sebagai kesenian rakyat.

ondel2Salah satu bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalarn pesta-pesta rakyat adalah ondel-ondel. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yangsenantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar ± 2,5 m dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyarnan barnbu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalarnnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki di cat dengan warna merah, sedang yang perempuan dicat dengan warna putih Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang terdapat di beberapa daerah lain. Di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, di Jawa Tengah disebut Barongan Buncis, di Bali barong landung. Menurut perkiraan jenis pertunjukan itu sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama Islam di Pulau Jawa. Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk to menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misainya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel ternyata masih tetap bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.

monasDalam dunia musik Betawi terdapat perbauran yang harmonis antara unsur priburni dengan unsur Cina, dalam bentuk orkes gambang kromong yang tampak pada alat-alat musiknya. Sebagian alat seperti gambang,kromong, kemor, kecrek, gendang, kempul dan gong adalah unsur pribumi, sedangkan sebagian lagi berupa alat musik gesek Cina yakni kongahyan, tehyan, dan skong. Dalam lagu-lagu yang biasa dibawakan orkes tersebut, rupanya bukan saja terjadi pengadaptasian, bahkan pula pengadopsian lagu-lagu Cina yang disebut pobin, seperti pobin mano Kongjilok, Bankinhwa, Posilitan, Caicusiu dan sebagainya. Biasanya disajikan secara instrumental. Terbentulknya orkes gambang kromong tidak dapat dilepaskan dari Nie Hu-kong, seorang pemimpin golongan Cina

Pada pertengahan abad ke- delapan belas di Jakarta, yang dikenal sebagai penggemar musilk. Atas prakarsanyalah terjadi penggabungan alat-alat musik yang biasa terdapat dalarn gamelan pelog slendro dengan yang dari Tiongkok. Terutama orang- orang peranakan Cina, seperti halnya Nie Hu-kong, lebih dapat menikmati tarian dan nyanyian para ciokek, yaitu para penyanyi ciokeks merangkap penari pribumi yang biasa diberi nama bunga-bunga harurn di Tiongkok, seperti Bwee Hoa, Han Siauw, Hoa, Han Siauw dan lain-lain. Pada masa-masa lalu orkes garnbang kromong hanya dimiliki oleh babah- babah peranakan yang tinggal di sekitar Tangerang dan Bekasi, selain di Jakarta sendiri.

Dewasa ini orkes gambang kromong biasa digunakan untuk mengiringi tari pertunjukan kreasi baru, pertunjukan kreasi baru, seperti tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya, disamping sebagai pengiring tari pergaulan yang disebut tari cokek. Sebagai pembukaan pada tari cokek ialah wawayangan. Penari cokek berjejer memanjang sambil melangkah maju mundur mengikuti irarna garnbang kromong. Rentangan tangannya setinggi bahu meningkah gerakan kaki.

Setelah itu mereka Setelah itu mereka untuk menari bersarna,dengan mengalungkan selendang pertama-tama kepada tarnu yang dianggap paling terhormat. Bila yang diserahi selendang itu bersedia ikut menari maka mulailah mereka ngibing, menari berpasang-pasangan. Tiap pasang berhadapan pada jarak yang dekat tetapi tidak saling bersentuhan. Ada kalanya pula pasangan-pasangan itu saling membelakangi. Kalau tempatnya cukup leluasa biasa pula ada gerakan memutar dalam lingkaran yang cukup luas. Pakaian penari cokek biasanya terdiri atas baju kurung dan celana panjang dari bahan semacam sutera berwarna.

Ada yang berwarna merah menyala, hijau, ungu, kuning dan sebagainya, polos dan menyolok. Di ujung sebelah bawah celana biasa diberi hiasan dengan kain berwarna yang serasi. Selembar selendang panjang terikat pada pinggang dengan kedua ujungnya terurai ke bawah Rambutnya tersisir rapih licin ke belakang. Ada pula yang dikepang kemudian disanggulkan yang bentuknya tidak begitu besar, dihias dengan tusuk ronde bergoyang-goyang. Orkes gambang kromong biasa pula mengiringi teater lenong. Teater rakyat Betawi ini dalam beberapa segi tata pentasnya mengikuti pola opera Barat, dilengkapi dekor dan properti lainnya, sebagai pengaruh komedi stambul, komedi ala Barat berbahasa Melayu, yang berkernbang pada awal abad ke- duapuluh.

Dewasa ini dikenal dua macam lenong. Bila yang dibawakan adalah cerita- cerita kerajaan atau cerita bangsawan, disebut lenong denes, sedang bila ceritanya diangkat dari kehidupanrakyat atau jagoan disebut lenong preman. Lenong denes dapat dianggap sebagai pekembangan dari beberapa bentuk teater rakyat Betawi yang dewasa ini telah punah, yaitu wayang sumedar, senggol, dan wayang dermuluk. Sedang lenong preman adalah perkembangan dari wayang sironda. Bahasa yang dipergunakan dalam lenong denes adalah bahasa Melayu Tinggi, yaitu variasi bahasa Melayu ihalusi yang struktur dan perbendaharaan katanya bersifat Malayu Klasik. Bahasa yang dipergunakan dalam lenong preman adalah dialek Betawi sehari- hari, sehingga sangat kornunikatif dan akrab dengan penontonnya.

Pengaruh Eropa yang kuat pada salah satu bentuk musik rakyat Betawi, tampak jelas pada orkes tanjidor, yang biasa menggunakan klarinet, trombon, piston, trompet dan sebagainya. Alat-alat musik tiup yang sudah berumur lebih dari satu abad masih banyak digunakan oleh grup-grup tanjidor. Mungkin bekas alat-alat musik militer pada masa jayanya penguasa kolonial [tempo doeloe] Dengan alat-alat setua itu tanjidor biasa digunakan untuk mengiringi helaran atau arak-arakan pengantin Membawakan lagu-lagu barat berirama imarsi dan [Wals] yang susah sulit dilacak asal-usulnya, karena telah disesuaikan dengan selera dan kemampuan ingatan panjaknya dari generasi kegenerasi. Orkes tanjidor mulai timbul pada abad ke 18. VaIckenier, salah seorang Gubernur Jenderal Belanda pada jaman itu tercatat memiliki sebuah rombongan yang terdiri dari 15 orang pemain alat musik tiup, digabungkan dengan pemain gamelan, pesuling Cina dan penabuh tambur Turki, untuk memeriahkan berbagai pesta. Karena biasa dimainkan oleh budak-budak, orkes demikian itu dahulu disebut Slaven-orkes. Dewasa ini tanjidor sering ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu dan untuk memeriahkan arak-arakan.

Musik Betawi lainnya yang banyak memperoleh pengaruh Barat adalah kroncong tugu yang konon berasal dari Eropa Selatan. Sejak abad ke 18 musik ini berkembang di kalangan Masyarakat Tugu, yaitu sekelompok masyarakat keturunan golongan apa yang disebut Mardijkers, bekas anggota tentara Portugis yang dibebaskan dari tawanan Belanda. Setelah beralih dari Katolik menjadi Protestan, mereka ditempatkan di Kampung Tugu, dewasa ini termasuk wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dengan jemaat dan gereja tersendiri yang dibangun pertama kali pada tahun 1661. Pada masa-masa yang lalu keroncong ini dibawakan sambil berbiduk-biduk di sungai di bawah sinar bulan, disamping untuk pertunjukan, bahkan untuk mengiringi lagu-lagu gerejani. Alat-alat musik keroncong tugu masih tetap seperti tiga abad yang lalu, terdiri dari keroncong, biola, ukulele, banyo, gitar, rebana, kernpul, dan selo.

Dalam hal kosturn ada satu hal yang unik, yaitu tiap mengadakan pertunjukan dirnana saja dan kapan saja, para pernainnya selalu mengenakan syal yang dililitkan pada leher masing-masing. Sedangkan para pemusik wanita mengenakan kain kebaya.

Musik Betawi yang berasal dari Timur Tengah adalah orkes gambus. Pada kesempatan-kesempatan tertentu, misalnya untuk memeriahkan pesta perkawinan, orkes gambus digunakan untuk mengiringi tari zafin, yakni tari pergaulan yang lazimnya hanya dilakukan oleh kaum pria saja. Tetapi sekarang ini sudah mulai ada yang mengembangkannya menjadi tari pertunjukan dengan mengikutsertakan penari wanita. Di samping orkes gambus, musik Betawi yang menunjukkan adanya pengaruh Timur Tengah dan bernafaskan agama Islam adalah berbagai jenis orkes rebana. Berdasarkan alatnya, sumber sair yang dibawakannya dan latar belakang sosial pendukungnya rebana Betawi terdiri dari bermacam-macam jenis dan nama, seperti rebana ketimpring, rebana ngarak, rebana dor dan rebana biang. Sebutan rebana ketimpring mungkin karena adanya tiga pasang kerincingan yakni semacam kecrek yang dipasang pada badannya yang terbuat dari kayu. Kalau rebana Ketimpring digunakan untuk memeriahkan arak-arakan, misainya mengarak pengantin pria menuju rurnah mempelainya biasanya disebut rebana ngarak, disamping ada yang menggunakan rebana khusus untuk itu, yang ukurannya lebih kecil. Syairsyair yang dinyanyikan selarna arak-arakan antara lain diarnbil dari kitab Diba atau Diwan Hadroh.

Rebana ketimpring yang digunakan untuk mengiringi perayaan - perayaan keluarga seperti kelahiran, khitanan, perkawinan dan sebagainya, disebut rebana maulid. Telah menjadi kebiasaan di kalangan orang Betawi yang taat kepada agarnanya untuk membacakan syair yang menuturkan riwayat Nabi Besar Muhammad SAW. sebagai acara utamanya yang sering kali diiringi rebana maulid. Syair-syair pujian yang biasa disebut Barjanji, karena diambil dari kitab Syaraful Anam karya Syeikh Barzanji.

Rebana dor biasa digunakan mengiringi lagu lagu atau yalil seperti Shikah, Resdu, Yaman Huzas dan sebagainya.

Rebana kasidah (qosidah) seperti keadaannya dewasa ini merupakan perkernbangan lebih lanjut dari rebana dor. Lirik lirik lagu yang dinyanyikannya tidak terbatas pada lirik-lirik berbahasa Arab, melainkan banyak pula yang berbahasa Indonesia. Berlainan dengan jenis jenis rebana lainnya, pada rebana qasidah dewasa ini sudah lazim kaum wanita berperan aktif, baik sebagai penabuh maupun sebagai pembawa vokal. Dengan dernikian rebana kasidah lebih menarik dan sangat populer.

Orkes rebana biang di samping untuk membawakan lagu berirama cepat tanpa tarian yang disebut lagu-lagu zikir, biasa pula digunakan untuk mengiringi tari belenggo. sebagaimana umumnya tarian rakyat, tari belenggo tidak memiliki pola tetap. Gerak tarinya tergantung dari perbendaharaan gerak-gerak silat yang dimiliki penari bersangkutan. Biasanya tari belenggo dilakukan oleh anggota grup rebana biang sendiri secara bergantian. Kalau pada masa-masa lalu tari belenggo hanya merupakan tari kelangenan, dewasa ini sudah berkembang menjadi tari pertunjukan dengan berpola tetap. Di samping itu orkes rebana biang biasa digunakan sebagai pengiring topeng belantek yaitu salah satu teater rakyat Betawi yang hidup di daerah pinggiran Jakarta bagian Selatan.

Orkes samrah berasal dari Melayu sebagaimana tampak dari lagu-lagu yang dibawakan seperti lagu Burung Putih, Pulo Angsa Dua, Sirih Kuning, dan Cik Minah dengan corak Melayu, disamping lagu lagu khas Betawi, seperti Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang-lenggang Kangkung dan sebagainya. Tarian yang biasa di iringi orkes ini disebut Tari Samrah. Gerak tariannya menunjukkan persarnaan dengan umumnya tari Melayu yang mengutamakan langkah langkah dan lenggang lenggok berirama, ditarnbah dengan gerak-gerak pencak silat, seperti pukulan, tendangan, dan tangkisan yang diperhalus. Biasanya penari samrah turun berpasang-pasangan. Mereka menari diffingi nyanyian biduan yang melagukan pantun-pantun bertherna percintaan dengan ungkapan kata-kata merendahkan diri seperti orang buruk rupa hina papa tidak punya apa-apa

cokekTari Betawi yang sepenuhnya merupakan aneka gerak pencak silat disebut tari silat. Tari ini ada yang diiringi tabuhan khusus yang disebut gendang pencak. Iringan lainnya yang juga bisa digunakan ialah garnbang kromong, gamelan topeng dan lain-lain. Di kalangan masyarakat Betawi terdapat berbagai aliran silat seperti aliran Kwitang, aliran Tanah Abang, aliran Kemayoran dan sebagainya. Gaya-gaya tari silat yang terkenal antara lain gaya seray, gaya pecut, gaya rompas dan gaya bandul. Tari silat Betawi menunjukkan aliran atau gaya yang diikuti penarinya masing-masing.

Pada gamelan ajeng, di samping ada pengaruh Sunda juga tampak adanya unsur Bali seperti pada salah satu lagu yang biasa diiringinya yang disebut lagu Carabelan atau Cara Bali. Pada awainya garnelan ini bersifat mandiri sebagai musik upacara saja. Dalarn perkembangan kemudian biasa digunakan untuk mengiringi tarian yang disebut Belenggo Ajeng atau Tar! Topeng Gong. Orkes ini juga berfungsi sebagai pengiring wayang kulit atau wayang wong yaitu salah satu unsur kesenian Jawa yang diadaptasi oleh masyarakat Betawi terutama di pinggiran Jakarta.

Musik Betawi lainnya yang banyak menyerap pengaruh Sunda adalah gamelan topeng. Disebut dernikian karena gamelan tersebut digunakan untuk mengiringi pagelaran teater rakyat yang kini dikenal dengan sebutan topeng Betaw Popularitas topeng Betawi bagi masyarakat pendukungnya adalah kemampuannya untuk menyampaikan kritik social yang tidak terasa mengpenggeli hati. Salah satu contohnya adalah lakon pendek Bapak jantuk, tampil pada bagian akhir pertunjukan yang sarat dengan nasehat- nasehat bagi ketenteraman berumah tangga. Di antara tarian-tarian yang biasa disajikan topeng Betawi adalah Tari Lipetgandes, sebuah tari yang dijalin dengan nyanyian, lawakan dan kadang-kadang dengan sindiran-sindiran tajam menggigit tetapi lucu. Tari- tari lainnya cukup banyak memiliki ragam gerak yang ekspresif dan dinamis, seperti Tari Topeng Kedok,

Enjot-enjotan dan Gegot. Tari-tarian tersebut bukan saja digemari oleh para pendukung aslinya, tetapi juga telah banyak mendapat tempat di hati masyarakat yang lebih luas, termasuk kelompok etnis lain.

Beberapa penata tari kreatif telah berhasil menggubah beberapa tari kreasi baru dengan mengacu pada ragam gerak berbagai tari tradisi Betawi, terutama rumpun Tari Topeng. Tari kreasi baru itu antara lain adalah Tari Ngarojeng, Tari Ronggeng Belantek, Gado-gado Jakarta. Karya tari ini ternyata mampu memukau penonton, bahkan juga sampai pada Forum Internasional yaitu dalam Festival Tari Antar Bangsa.. Berbagai seni pertunjukan tradisional Betawi telah berkembang sesuai dengan perkembangan jaman dan masyarakat pendukungnya serta merupakan daya pesona tersendiri pada wajah kota Jakarta Untuk dapat menilkmati dan menilainya tiada cara lain yang lebih tepat kecuali menyaksikannya sendiri.

sejarah jakarta



Awal mula berdirinya beberapa kerajaan dan kota besar di bumi ini diliputi mitos. Kekosongan data sejarah diisi dengan cerita legendaris. Demikian halnya dengan Roma, yang katanya didirikan oleh Romulus dan Remus, kakak-beradik yang dibesarkan oleh seekor serigala. Demikian juga diceritakan tentang negeri Matahari Terbit yang dikaitkan dengan keturunan dewi matahari, yang sampai kini menghiasi bendera kebangsaan Jepang. Menimbulkan polemik
Rupanya mitos semacam ini meliputi pula asal usul atau lahirnya Kota Jakarta, ibu kota tertua dari semua negara di Asia Tenggara, walaupun belum begitu tua jika dibandingkan dengan kota seperti Kyoto dan Thang-Long atau Hanoi umpamanya. Kalau demikian, atas dasar apa warga Jakarta merayakan hari jadinya yang ke-470 pada tahun ini? Sejarawan Abdurrachman Suryomomihardjo mengomentari keputusan Walikota Jakarta Sudiro (1953 - 1958) tentang hari jadi Jakarta sebagai "kemenangan Sudiro" yang berlandaskan "kemenangan Fatahillah" yang pastinya tidak kita ketahui. Pada tahun '50-an perdebatan tentang asal usul Jakarta memuncak dalam perang pena dua mahaguru, yaitu Dr. Soekanto dan Dr. Hussein Djajadiningrat. Polemik ini pun sudah menjadi sejarah yang dilupakan oleh sebagian besar penghuni Jakarta, yang dibuai terus dengan karangan-karangan resmi yang menampakkan asal usul ibu kota dengan begitu gamblang. Namun belum begitu lama Dr. Slametmulyana masih berpegang pada tesis bahwa nama Ja(ya)karta diturunkan dari nama adipatinya yang ketiga, yaitu Pangeran Jayawikarta, yang membela kotanya terhadap J.P. Coen, pendiri Batavia (1619), namun dikalahkan oleh saingannya dari Banten. Di balik berbagai teori yang kurang pasti ini apa yang pasti? Apa yang terbukti? Pertama, dokumen-dokumen tertua menyebutkan suatu permukiman di mulut Ciliwung bukan dengan nama Ja(ya)karta, melainkan Sunda Calapa. Dokumen tertua yang menyebut nama ini adalah Summa Oriental karangan Tome Pires, yang memuat laporan kunjungannya dari tahun 1512/15. Apakah Ma Huan, penulis laporan pelayaran armada Laksamana Zheng-Ho, yang kapal-kapalnya mengunjungi Pantai Ancol pada awal abad XV, mengenal Chia liu-pa (atau Calapa) belum dapat dipastikan kebenarannya. Direbut pasukan Cirebon Sebutan Sunda Calapa dipakai terus sampai pertengahan abad XVI (misalnya oleh A. Nunez, Lyro do pesos Ymdia, 1554) dan dimuat pada peta-peta Asia sampai awal abad XVII. Nama Ja(ya)karta untuk pertama kalinya disebutkan dalam suatu dokumen tertulis, yang berasal dari sekitar tahun 1553, yakni dalam karangan sejarawan Barros, yang berjudul Da Asia: Pulau Sunda adalah negeri yang di pedalaman lebih bergunung-gunung daripada Jawa dan mempunyai enam pelabuhan terkemuka, (Cimanuk) Chiamo di ujung pulau ini, Xacatara dengan nama lain (Karawang) Caravam, (Xacatara por outro nome Caravam), (Tangerang) Tangaram, (Cigede) Cheguide, (Pontang) Pontang dan (Banten) Bintam. Inilah tempat-tempat yang ramai lalu lintas akibat perniagaan di Jawa seperti pula di Malaka dan Sumatra .... (Barros, Da Asia decada IV, liv. 1, Cap XII, hlm. 77) . Jao de Barros (1496 - 1570) bekerja di Casa da India (1532 -1568) di Lisabon, tempat segala laporan dari Asia diterima dan diarsipkan. Meskipun karangannya tentang Asia Tenggara dari tahun 1553 menunjukkan keadaan yang sedikit lebih tua, kita tidak tahu persisnya dari tahun berapa. Karena itu nama Ja(ya)karta (dalam segala ejaannya) tidak terdokumentasi sebelum tahun 1550. Dokumen Indonesia pertama yang memakai sebutan "Jakarta" tidak mungkin berasal dari sebelum tahun 1602. Dokumen ini merupakan suatu "piagam" dari Banten, yang ditemukan van der Tuuk (1870). Meski demikian, nama Sunda Calapa tetap dipergunakan juga sampai akhir abad XVI, bahkan dalam berita pelayaran Belanda dari akhir abad itu. Walaupun tidak dapat diketahui dari sumber sezaman, kapan pelabuhan di mulut S. Ciliwung itu berganti nama dan mungkin juga penduduknya, bisa dipastikan dari berbagai sumber Portugis (misalnya J. de Barros, F.L. Castaheda, G. Correa), yaitu pada akhir tahun 1526 atau awal 1527. Sunda Calapa direbut dari kekuasaan kerajaan Hindu Sunda oleh pasukan Islam dari Cirebon. Awak kapal Portugis yang dipimpin D. de Coelho dan terdampar di Pantai Sunda Calapa dibunuh dan dipukul mundur oleh penguasa baru . Maka, 470 tahun yang lalu pasti terjadi perubahan besar di daerah yang sekarang disebut "Kota". Sunda Calapa (sampai 1526/27) maupun Jayakarta (1527 - 1619) terletak di sebelah selatan suatu garis yang dibentuk oleh rel kereta api dan jalan tol baru sedikit di sebelah utara Hotel Omni Batavia sekarang. Maka pasukan Cirebon yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati sebagai sekutu (atau bawahan?) Kesultanan Demak mendarat di pantai yang terbentang kurang lebih pada garis tersebut. Mungkin juga ia menyerang Sunda Calapa melewati daratan dari arah Marunda. Hal ini agak sulit, karena pada zaman itu daerah antara Marunda dan Kota masih penuh hutan lebat serta rawa-rawa yang banyak buayanya. Mitos, legenda, atau hanya cerita? Masalah siapa yang memimpin tentara koalisi Cirebon-Demak-Banten melawan raja Pajajaran belum terpecahkan dengan tuntas. Rupanya hal ini tidak mungkin terungkap, karena dokumen sejarah dari masa itu tidak ada, baik yang berbentuk tulisan maupun benda sejarah. Nilai sejarah cerita Purwaka Tjaruban Nagari, yang pengarangnya menyebut diri Pangeran Aria Tjarbon masih diperdebatkan oleh para sejarawan. Naskah dari sekitar tahun 1720 ini telah beredar sejak awal abad XIX di luar lingkungan Keraton Cirebon. Belum ada edisi kritis dari naskah penting ini, apalagi mengenai kitab sumbernya, yang disebutkan pada halaman terakhir yakni naskah Negarakertabumi. Purwaka Tjaruban Nagari bukan dokumen dari zaman Jakarta didirikan, maka pengetahuan tentang sumbernya penting. Selain itu naskah ini penuh cerita ajaib dan bagian-bagian yang memperlihatkan kepentingan pihak Cirebon pada waktu itu. Atas dasar yang secara halus dapat disebut ketidakpastian itu dibangun suatu sejarah tentang tokoh "pendiri" Jakarta, yaitu Fatahillah. Keberadaan dan peran penting seseorang yang muncul dalam aneka sumber sejarah sebagai Tagaril, Fadilah Khan, Falatehan atau Fatahillah, tak dapat disangsikan. Namun identitas dan kegiatan tokoh dari Pasai (Sumatra Utara) itu belum jelas betul. Karangan dan seminar sejarawan Indonesia dan luar negeri masih tetap bergumul tentang siapakah Fatahillah, orang Gujarat keturunan Arab itu. Mengingat keadaan sumber-sumber sejarah yang sulit ditemukan, bahkan harus dikatakan hampir nihil, maka pada awal berdirinya Kota yang dinamai Jayakarta itu akan tetap diliputi kabut, sehingga mitos dengan leluasa dapat berkembang, dipelihara, bahkan diresmikan. Nasib ini memang bukan hanya khas Jakarta. Memang sejarah yang kritis kadang kala menyajikan kejadian historis sebagai peristiwa yang bercorak agak biasa, sedangkan mitos, legenda, dan cerita dengan leluasa dapat membakar imajinasi dan semangat. Tetapi ini bukan maksud sejarah yang ingin mengenal kenyataan dan menafsirkannya. Apakah menginjak abad XXI ini orang akan puas dengan mitos ataukah mereka ingin mengetahui kebenaran? Kapankah akan terbit sejarah Jakarta yang kritis? Apakah sudah waktunya? Sudah mungkinkah dengan mengingat nasib aneka buku kritis yang muncul akhir-akhir ini? Jakarta yang merayakan hari ulang tahun ke-470 sepantasnya memiliki kajian sejarahnya, yang realistis serta ilmiah. Walaupun masa awal dan sejarah berikutnya akan tampak agak biasa, sejarah seperti ini diperlukan untuk membangun suatu rasa memiliki warga kota pada pergantian abad ini yang tidak lama lagi akan berlangsung. Mitos dan legenda tetap berfungsi, namun tidak memadai sebagai landasan pembangunan masa depan suatu masyarakat yang peduli pada nasib kotanya dan peninggalan-peninggalan sejarahnya.