Jumat, 07 Oktober 2011

Kesimpulan

                                                 KEHIDUPAN JAKARTA


JAKARTA adalah ibu kota tertua dari semua negara di Asia Tenggara,walaupun belum begitu tua jika dibandingkan dengan kota seperti Kyoto dan Thang-Long atau hanoi.
Jakarta yang menjadi Ibu kota Negara Republik Indonesia yang dahulu disebut Sunda Kelapa telah beberapa kali berganti nama.
Berikut tahap pergantian nama Jakarta dari abad 14 hingga zaman reformasi ini :
- Abad ke 14 bernama SUNDA KELAPA
- Pada 22 Juni 1527 oleh Fatahillah diganti nama menjadi JAYAKARTA
- Pada 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama STAD BATAVIA
- Pada 1 April 1905 berubah nama menjadi GEMEENTE BATAVIA
- Pada 8 Januari 1935 berubah nama menjadi STAD GEMEENTE BATAVIA
- Pada 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi JAKARTA TOKO BETSU SHI
- Pada september 1945 Pemerintah Kota Jakarta diberi nama PEMERINTAH NASIONAL KOTA JAKARTA
- Pada 24 Maret 1950 diganti menjadi KOTA PRAJA JAKARTA
- Pada 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah Swatantra dinamakan KOTA PRAJA DJAKARTA RAYA
- Pada tahun 1961 dibentuk DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA RAYA
- Pada 31 Agustus 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia dengan nama JAKARTA

JAKARTA, siapa yang tak kenal Jakarta.Kota padat dengan beragam pesona keindahan dan sejuta permasalahan.Kota Megapolitan dengan kehidupan 24 Jam.Dan juga kota yang tak pernah mati.Jumlah penduduk yang setiap tahunnya terus bertambah.

JAKARTA memang punya daya pesona luar biasa.Kedudukannya sebagai Ibu Kota Negara Indonesia telah berkembang menjadi pusat pemerintahan,pusat perdagangan,pusat perindustrian dan pusat kebudayaan.Sehingga banyak pendatang baru dari seluruh penjuru Nusantara dan dari Mancanegara.

Lebih dari 4 abad lamanya arus pendatang terus mengalir sehingga menambah kepadatan kota.Pada awal pertumbuhannya Jakarta dihuni oleh orang-orang Sunda,Jawa,Bali,Maluku,Melayu,Cina,Belanda,Arab dengan sebab dan tujuan masing-masing.

Kemudian berangsur-angsur terjadi pembauran antar suku bangsa bahkan antar bangsa.Dan lambat laun masing-masing kehilangan ciri-ciri budaya aslinya.Akhirnya semua unsur itu luluh dan menjadi Betawi Etnis Baru yang kemudian dikenal dengan sebutan Masyarakat Betawi.

Masyarakat Betawi mempunyai beberapa kesenian yang disebut Kesenian Betawi dan dapat digolongkan sebagai kesenian rakyat.
Salah satu kesenian betawi yaitu :
- Ondel-ondel
- Gambang Kromong
- Lenong
- Tanjidor
- Keroncong Tugu
- Orkes Gambus
- Rebana
- Orkes Samrah

Lagu-lagu khas Betawi yaitu :
- Kicir-kicir
- Jali-jali
- Lenggang-lenggang kangkung

Tarian Khas Betawi yaitu :
- Tari Silat
- Tari Topeng

Berbagai seni pertunjukan tradisional Betawi telah berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan masyarakat pendukungnya serta merupakan daya pesona tersendiri pada Wajah Kota Jakarta.

Disamping itu Jakarta juga memiliki banyak makanan khas nan lezat.Sayangnya keberadaan makanan Jakarta saat ini justru hampir punah bahkan ada yang sudah punah sama sekali.
Contoh beberapa makanan khas Jakarta yang masih bertahan yaitu :
- Kerak Telor
- Soto Betawi
- Nasi Uduk
- Bir Pletok
- Nasi Ulam
- Gado-gado
- Ketupat Bebanci
- Laksa

Makanan khas Jakarta yang dipengaruhi budaya asing seperti dari Cina,Arab dan Eropa yaitu :
- Nasi Kebuli
- Semur
- Lapis Legit
Cita rasa gurih berempah nan sedap adalah ciri khas hampir semua makanan Jakarta.

Mengenai Arus Transportasi di Jakarta sudah tersedia Jalan Raya dan Jalan Tol yang melayani seluruh kota.
Namun perkembangan jumlah kendaraan dengan jumlah jalan sangatlah tidak seimbang.Akibatnya terjadilah macet.

Selain oleh warga Jakarta kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota disekitar Jakarta yaitu Depok,Bekasi,Tangerang dan Bogor yang bekerja di Jakarta.
Untuk didalam kota kemacetan dapat dilihat di Jalan Sudirman,Jalan Thamrin,Jalan Rasuna Said,Jalan Casablanca dan Jalan Gatot Subroto yang sering macet pada pagi dan sore hari yaitu di saat jam pergi dan pulang kantor.

Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana Bus PPD.Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola pihak swasta seperti Mayasari Bhakti,Metro Mini,Kopaja dan Bianglala.
Untuk angkutan sekitar lingkungan terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK.Selain itu ada pula Ojek,Bajaj dan Bemo untuk angkutan jarak pendek.

Berbeda dengan daerah lainnya, untuk wilayah Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan Sepeda Ontel.Kemudian angkutan Becak masih dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti Bekasi,Tangerang,Depok.


Oleh karena itu dengan keadaan arus lalu lintas yang harus dijalani setiap hari dan dipenuhi dengan kesibukan masing-masing orang tampaknya semakin hari kehidupan sosial di Jakarta semakin berkurang.

Padahal pada dasarnya manusia adalah Makhluk Sosial.Segala aktivitas kita sebenarnya sangat membutuhkan bantuan orang lain.
Contohnya Makanan pokok kita beras yang kita dapatkan dari hasil kerja keras para petani.Disitu bisa di lihat bahwa kita ketergantungan pada makhluk lain bukan hanya dari manusia tetapi juga dari hewan dan tumbuhan.

Oleh karena itu maka sebaiknya kita sebagai makhluk sosial harus saling tolong menolong dan menghindarkan sikap acuh tak acuh terhadap sesama.
Tetapi sayangnya kehidupan sosial di Jakarta semakin merosot disebabkan karena semakin berkembangnya sikap individualistis dalam diri masing-masing anggota masyarakat.Dan juga rasa tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.tapi hanya peduli terhadap kepentingan sendiri.

Kemerosotan kehidupan sosial juga disebabkan oleh banyaknya anggota masyarakat yang sibuk dengan pekerjaan mereka.Keadaan seperti ini akan menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial.

Oleh sebab itu kita harus mengetahui syarat-syarat interaksi sosial supaya kehidupan sosial dalam masyarakat dapat berjalan baik.
Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial yaitu :
1. Kontak Sosial
     Kontak Sosial terjadi ketika dua orang berhubungan
     Kontak Sosial dapat dibagi 2 yaitu :
     - Kontak Sosial Primer yang dilakukan secara langsung.
        Contoh : Bercakap-cakap sambil bertatap muka,melalui telepon dan internet.
     - Kontak Sosial Sekunder yang dilakukan secara tidak langsung.
        Contoh : Saling mengirim surat
2. Komunikasi
    Komunikasi terjadi jika kedua belah pihak memahami bahasa yang digunakan baik berupa   kata-kata,isyarat ataupun simbol.
Suatu komunikasi terjadi apabila memenuhi persyaratan berikut:
- Adanya pihak mengirim pesan
- Adanya penerima pesan
- Adanya pesan yang ingin disampaikan
- Adanya tanggapan dari si penerima atas isi pesan

Bentuk Interaksi Sosial dapat dibagi 2 yaitu :
- Interaksi Sosial Asosiatif yaitu Interaksi Sosial bersifat positif yang mengarah pada persatuan.
   Interaksi Sosial Asosiatif dapat tercipta karena adanya 4 hal yaitu :
    1.Kerja Sama
       Artinya proses saling mendekati dan bekerja sama antar individu,antara individu,kelompok dan antar kelompok dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama.
    2. Akomodasi
       Artinya Usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan.
    3. Asimilasi
       Artinya Bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan diantara orang-orang atau kelompok manusia.

- Interaksi Sosial Disasosiatif yaitu Interaksi Sosial yang bersifat negatif dan lebih ditekankan pada bentuk perlawanan.
   Interaksi Sosial Disasosiatif terdapat 3 bentuk yaitu :
   1. Persaingan 
      Artinya Suatu proses sosial yang terjadi dimana individu atau kelompok saling bersaing untuk berlomba mencari keuntungan melalui bidang-bidang tertentu dengan menggunakan cara-cara terbuka dan adil.
   2. Pertentangan
     Artinya Suatu proses sosial dimana seseorang atau kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan keinginannya.
   3. Kontravensi
     Artinya Bentuk interaksi sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan.
     Menurut sifatnya,bentuk kontravensi ada 5 yaitu :
     - Umum seperti penolakan ,perlawanan,protes dan mengacaukan rencana pihak lain.
     - Sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum,memfitnah.
     - Intensif seperti penghasutan,menyebarkan desas desus
     - Rahasia seperti mengumumkan rahasia pihak lain,perbuatan khianat.
     - Taktis seperti membingungkan pihak lain,memaksa pihak lain dengan kekerasan.

Jadi dapat kita simpulkan dalam kehidupan bermasyarakat di Jakarta ini sangat dibutuhkan Komunikasi dan Kontak.
Janganlah mencoba untuk berdiam diri.Kehidupan di Jakarta memanglah keras.Buka semangat anda untuk membangun Kota Jakarta menjadi kota yang di idam-idamkan oleh Bangsa dan Negara Indonesia.


                                                      THE END





Sabtu, 01 Oktober 2011

Kehidupan Sosial di Jakarta


                        

KEHIDUPAN SOSIAL DIJAKARTA

Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial. Mahluk sosial adalah mahluk yang tidak dapat hidup sendiri atau dengan kata lain membutuhkan bantuan dari orang lain. Dari aktivitas kehidupan kita yang terbesar sampai aktivitas kehidupan kita yang terkecil sebenarnya sangat membutuhkan bantuan dari
 orang lain. Seperti contoh makanan pokok kita beras yang kita dapatkan dari hasil kerja keras para petani. Dari salah satu contoh tersebut pun sudah terlihat ketergantungan kita pada mahluk lain, bukan hanya dari manusia tetapi juga dari mahluk lain seperti : hewan dan tumbuhan. Memang pada hakekatnya kita sebagai mahluk sosial harus saling tolong-menolong dan menghindarkan sikap acuh tak acuh terhadap sesama.
Kehidupan sosial yang baik dapat digambarkan dengan sikap saling tolong-menolong, peduli terhadap lingkungan sekitar, saling mempunyai tenggang rasa, melakukan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan dan banyak lagi contoh-contoh kehidupan sosial lainnya. Hal-hal tersebut dapat kita lihat dalam lingkungan sekitar kita seperti contoh : saling tolong menolong dalam membersihkan lingkungan sekitar kita secara bersama-sama, contoh lain seperti menjenguk tetangga atau teman yang sedang sakit. Walaupun kegiatan-kegiatan sosial yang kita lakukan terlihat begitu sepele tapi
semua itu dapat membawa dampak yang baik diantara anggota masyarakat jika hubungan sosial dilakukan dengan cara yang benar dan dapat saling memahami.
Interaksi sosial seperti ini dahulu sangat sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat kita seperti contoh : kegiatan saling mengantarkan makanan kepada tetangga saat merayakan hari raya kebesaran, tetapi pada saat sekarang ini sangat jarang dijumpai di ibu kota seperti Jakarta kegiatan-kegiatan seperti itu. Kehidupan sosial dikota Jakarta semakin merosot disebabkan oleh karena semakin berkembangnya sikap individualistis didalam diri masing-masing anggota masyakarat juga rasa tidak peduli terhadap lingkungan sekitar hanya peduli terhadap kepentingan diri sendiri. Kemerosotan kehidupan sosial juga disebabkan oleh banyaknya anggota masyarakat yang merasa sibuk dengan pekerjaan mereka ata
u pun kegiatan-kegiatan mereka yang lain.
Dengan terjadinya Kemerosotan kehidupan sosial di kota Jakarta dapat berdampak pada tidak seimbangnya kehidupan sosial yang ada pada masyarakat juga dapat berdampak  terjadinya kesenjangan sosial dalam masyarakat. Kesenjangan sosial tersebut akan membuat dampak yang tidak baik untuk kehidupan sosial dimasyakarakat tersebut. Oleh sebab itu seharusnya interaksi sosial dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu kita harus mengetahui syarat-syarat interaksi sosial supaya kehidupan sosial dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik.
  1. Syarat-syarat terjadinya  interaksi sosial
Untuk terjadinya interaksi sosial, harus ada dua syarat, yakni harus terjadi kontak sosial dan komunikasi.
  • Kontak sosial terjadi ketika dua orang berhubungan. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung (disebut kontak sosial primer) dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung (disebut kontak sosial sekunder). Contoh kontak sosial primer ialah bercakap-cakap sambil bertatap muka. Karena kemajuan teknologi informasi, kontak sosial primer juga dapat terjadi walaupun kedua pihak tidak bertatap muka secara langsung, tetapi melalui telepon atau internet. Salah satu contoh kontak sosial sekunder ialah saling mengirim surat.
  • Komunikasi merupakan satu syarat pokok terjadinya kerja sama dalam proses sosial. Komunikasi terjadi jika kedua belah pihak memahami bahasa yang digunakan. Bahasa yang digunakan dapat berupa kata-kata, isyarat, ataupun simbol. Kita tentu tahu bagaimana cara berkomunikasi para anggota Pramuka menggunakan bendera Semapur. Itu adalah salah satu contoh berkomunikasi menggunakan tanda-tanda tertentu. Komunikasi ialah suatu proses pengiriman pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat langsung dipahami. Suatu komunikasi terjadi jika memenuhi persyaratan berikut.
    (1) Adanya pihak yang mengirim pesan (komunikator/ sender)
    (2) Adanya penerima pesan (komunikan/receiver)
    (3) Adanya pesan (message) yang ingin disampaikan
    (4) Adanya tanggapan (feedback) dari si penerima atas isi pesan
  1. Status dan peran dalam masyarakat
Dalam bersosialisasi, kita harus memerhatikan status dan peran setiap individu dalam masyarakat. Mengetahui status dan peranan seseorang akan memudahkan kita untuk bersosialisasi. Guru adalah status, sedangkan mengajar di depan kelas adalah peran. Dalam masyarakat, terdapat banyak peran dan status. Peran dan status seseorang menentukan dalam kehidupan bersosial. Berikut kita akan membahas apa itu peran dan status.
  • Status
    Pak Ardabili adalah ayah dari Maman dan Mimin. Ia adalah suami dari Ibu Mirna. Beliau juga seorang Kepala Bagian Keuangan di kantornya. Di lingkungan RT, ia adalah Ketua RT. Sebagai warga masyarakat, Pak Ardabili menyandang banyak status: sebagai ayah, suami, kepala bagian keuangan, ketua RT. Lalu, apa status itu? Status berarti tempat/posisi seseorang di dalam suatu pola tertentu. Dalam kenyataannya, seseorang memiliki beberapa status. Hal tersebut dapat terjadi karena ia biasanya ikut serta dalam berbagai pola kehidupan. Walaupun memiliki banyak status, biasanya yang selalu menonjol hanya status yang utama. Dilihat dari cara memperolehnya, setiap individu dapat menduduki status sosial seperti berikut :
    • Ascribed status adalah  Status seseorang yang diperoleh secara otomatis berdasarkan kelahiran/turun-temurun. Misalnya, Pangeran Charles adalah seorang putra mahkota karena terlahir sebagai anak pertama Ratu Inggris, Diponegoro adalah seorang pangeran karena dia terlahir sebagai putra Sultan Hamengku Buwono III.
    • Achieved status adalah Status yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status doktor diperoleh setelah seseorang menyelesaikan rangkaian panjang pendidikan SD, SMP, SMA, S1, S2, dan S3. Juara kelas diraih setelah seseorang belajar dengan giat.
    • Assigned status adalah Status atau kedudukan yang diberikan kepada seseorang yang telah berjasa kepada masyarakat. Misalnya, Drs. Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
  • Peran
Setiap anggota masyarakat pasti mempunyai peranan masing-masing dalam kehidupan sosial. Guru berperan mengajar siswanya. Ada yang berperan sebagai dokter dan guru, petani dan peranan-peranan lain. Dalam contoh tersebut dokter dan guru adalah status, sedangkan memeriksa pasien dan mengajar adalah peran. Jadi, peran adalah tingkah laku yang diharapkan dari seseorang sesuai dengan status (kedudukan) yang dimilikinya. Peranan merupakan aspek dinamis dari status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan statusnya, dia melaksanakan suatu peranan. Peranan dan status adalah dua aspek dari gejala yang sama. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena yang satu bergantung pada yang lainnya. Tak ada peranan tanpa status dan sebaliknya tak ada status tanpa peranan. Peranan diatur oleh norma-norma yang berlaku. Misalnya, norma menentukan bahwa seorang dokter haruslah mampu mendiagnosa dan mengobati orang sakit. Jika ada dokter yang tidak mampu mendiagnosa dan mengobati penyakit, perlu diragukan apakah dia dokter benar atau palsu.

3.      Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial yang terjadi dapat bersifat positif dapat pula bersifat negatif. Interaksi sosial positif disebut pula sebagai interaksi sosial asosiatif. Interaksi sosial negatif disebut juga interaksi sosial disosiatif. Interaksi asosiatif mengarah pada persatuan karena interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya mengarah pada persatuan. Interaksi disosiatif mengarah pada “perpecahan” karena interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya mengarah pada perpecahan. Dengan demikian, terdapat dua bentuk interaksi sosial yang sifatnya berlawanan, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.

a.    Interaksi Sosial Asosiatif

Pola hubungan interaksi sosial yang bersifat asosiatif dapat tercipta karena adanya kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
  • Kerja Sama
Satu tim sepak bola harus bekerja sama untuk dapat menciptakan gol ke gawang lawan. Sangat jarang terjadi seorang pemain sepak bola mencetak gol tanpa bantuan temannya. Kekompakkan tim sepak bola merupakan salah satu contoh bentuk kerja sama. Dari contoh ini dapat dilihat bahwa kerja sama dapat timbul karena adanya orientasi perorangan terhadap kelompoknya sendiri (ingin timnya menang) atau kelompok orang lain (ingin tim lawan kalah). Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang utama. Tanpa adanya kerja sama, mustahil manusia mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Kerja sama adalah proses saling mendekati dan bekerja sama antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok, dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama. Kerja sama dapat kita temukan pada semua kelompok umur, mulai anak-anak sampai orang dewasa. Pada hakikatnya, kerja sama timbul apabila:
(1) orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama,
(2) masing-masing pihak menyadari bahwa mereka hanya mungkin memenuhi kepentingan-kepentingan mereka tersebut melalui kerja sama.
  • Akomodasi
Akomodasi adalah usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan. Akomodasi dilakukan dengan tujuan tercapainya kestabilan dan keharmonisan dalam kehidupan. Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Artinya, akomodasi merupakan bentuk penyelesaian tanpa mengorbankan salah satu pihak. Adakalanya, pertentangan yang terjadi sulit diatasi sehingga membutuhkan pihak ketiga sebagai perantara. Misalnya, perkelahian antara dua orang siswa di sekolah. Guru dapat menjadi perantara untuk mendamaikan kedua siswa setelah guru mempelajari penyebab terjadinya perkelahian. Adapun tujuan akomodasi adalah seperti berikut.
(1) Mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.
(2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer.
(3) Memungkinkan terwujudnya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan.
(4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya lewat perkawinan campuran.
  • Asimilasi
Asimilasi merupakan bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan di antara orang-orang atau kelompok manusia. Mereka tidak lagi merasa sebagai kelompok yang berbeda sebab mereka lebih mengutamakan kepentingan dan tujuan yang akan dicapai bersama. Bila kedua kelompok masyarakat telah mengadakan asimilasi, batas antara kedua kelompok masyarakat itu dapat hilang dan keduanya berbaur menjadi satu kelompok. Misalnya, orang Jawa yang bertransmigrasi ke Papua akan berasimilasi dengan penduduk setempat sehingga batas-batas antara kelompok masyarakat tidak begitu jelas lagi terlihat satu dengan lainnya. Banyak di antara mereka yang menikah dengan penduduk setempat. Proses asimilasi timbul bila terdapat hal-hal berikut.
(1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
(2) Orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu lama.
(3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masingmasing berubah dan saling menyesuaikan diri. Proses asimilasi dapat berlangsung dengan mudah atau dapat juga dihambat. Faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah sebagai berikut.
(1) Toleransi
(2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
(3) Sikap menghargai kehadiran orang asing dan kebudayaannya
(4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
(5) Memiliki persamaan historis dalam unsur-unsur kebudayaan
(6) Perkawinan campuran antarkelompok yang berbeda
(7) Adanya musuh bersama dari luar
  1. Interaksi Sosial Disosiatif
Disosiatif merupakan kebalikan dari asosiatif. Bila pada proses sosial asosiatif lebih menekankan bentuk kerja sama, proses sosial disosiatif lebih ditekankan pada bentuk persaingan atau perlawanan. Terdapat tiga bentuk interaksi disasosiatif, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
  • Persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial yang terjadi di mana individu atau kelompok saling bersaing untuk berlomba atau berkompetisi mencari keuntungan melalui bidang-bidang tertentu dengan menggunakan cara-cara yang terbuka dan adil. Misalnya, persaingan antara dua juara kelas di satu sekolah untuk membuktikan siapa yang layak dapat bintang sekolah. Kedua juara kelas itu akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai gelar tersebut. Persaingan yang terjadi antara dua orang merupakan persaingan pribadi. Ada juga persaingan yang bersifat kelompok. Misalnya, persaingan antara Persipura Jayapura dan Persib Bandung dalam memperebutkan tempat di putaran final Liga Indonesia. Persaingan berlangsung dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa bentuk persaingan.
(1) Persaingan ekonomi, contohnya perang iklan menawarkan produk, baik di media massa cetak maupun elektronik; persaingan memperoleh pekerjaan.
(2) Persaingan kebudayaan, contohnya sinetron dan telenovela, peminat film Avatar lebih banyak daripada penggemar film Si Unyil, persaingan antara tontonan tradisional seperti wayang orang dan film-film di bioskop
(3) Persaingan kedudukan dan peranan, misalnya persaingan antara para calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilkada.
(4) Persaingan ras, misalnya persaingan antara orang kulit putih dan orang kulit hitam di Afrika Selatan.
  • Pertentangan
Pertentangan adalah suatu proses sosial di mana seseorang atau kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain yang disertai ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan atau keinginannya. Konflik biasanya terjadi karena adanya perbedaan paham dan kepentingan. Hal ini dapat menimbulkan semacam gap (jurang pemisah) yang dapat mengganggu interaksi sosial di antara pihak-pihak yang bertikai. Pertentangan dapat terjadi pada semua lapisan masyarakat, individu atau kelompok, mulai dari lingkungan kecil sampai masyarakat luas. Pertentangan dapat timbul karena:
(1) perbedaan pendapat, prinsip, aturan antarindividu
(2) perbedaan adat istiadat, kebudayaan
(3) perbedaan kepentingan politik, ekonomi, dan sosial
(4) perubahan sosial, disorganisasi, dan disintegrasi
  • Kontravensi
Kontravensi ialah bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan gejala adanya ketidakpuasan terhadap seseorang atau sesuatu. Sikap tersebut dapat terlihat jelas atau tersembunyi. Sikap tersembunyi tersebut dapat berbuah menjadi kebencian, akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian. Menurut sifatnya, bentuk-bentuk kontravensi adalah sebagai berikut.
(1) Umum: penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain.
(2) Sederhana: menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.
(3) Intensif: penghasutan, menyebarkan desas-desus, mengecewakan pihak-pihak lain.
(4) Rahasia: mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat.
(5) Taktis: mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain, memaksa pihak lain dengan kekerasan, provokasi, dan intimidasi.
Jadi dapat kita simpulkan dalam kehidupan sosial dibutuhkan komunikasi dan kontak. Dalam kehidupan sosial kita pun harus mengetahui peran dan status seseorang dalam masyarakat. Setiap orang di sekitarmu memiliki peran tertentu. Fungsi sosialisasi ialah mempelajari peran. Setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari peran-peran yang ada dalam masyarakat. Proses tersebut dinamakan pengambilan peran. Dalam proses ini, seseorang belajar untuk mengetahui peran yang harus dijalankannya serta peran yang harus dijalankan orang lain. Melalui penguasaan peran yang ada dalam masyarakat, seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, proses sosialisasi dapat berlangsung dengan baik. Dalam bersosialisasi, kita akan belajar menjaga sikap dalam menghadapi berbagai peran yang ada di sekitar kita. Sikap itu tercermin dalam cara berpikir dan berbuat ketika berinteraksi dengan orang lain, atau menanggapi sesuatu keadaan. Keadaan tersebut lama-kelamaan akan membentuk pribadi seseorang. Dalam bersosialisasi pula, seseorang akan berusaha mengikuti adat-istiadat masyarakat setempat agar orang tersebut dapat diterima di lingkungan itu. Hal itu akan berlangsung dari generasi ke genarasi sehingga adat-istiadat tersebut akan tetap bertahan dan melahirkan masyarakat sosial sesuai dengan budayanya, misalnya masyarakata Jawa, Ambon, Batak..

Macam macam transfortasi di Jakarta


Di DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan jalan tol yang melayani seluruh kota, namun perkembangan jumlah mobil dengan jumlah jalan sangatlah timpang (5-10% dengan 4-5%).
Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota di sekitar Jakarta sepertiDepok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna Said, Jalan Casablanca, dan Jalan Gatot Subroto. Kemacetan sering terjadi pada pagi dan sore hari, yakni di saat jam pergi dan pulang kantor.
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana bus PPD. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti, Metro Mini, Kopaja, dan Bianglala. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus, Rawamangun, dan Kampung Melayu.
Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pulaojek, bajaj, dan bemo untuk angkutan jarak pendek. Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan sepeda ontel. Angkutan becak masih banyak dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti di Bekasi, Tangerang, dan Depok.

Makanan Khas Jakarta


Masakan jakarta memiliki banyak makanan khas nan lezat, sayangnya keberadaan makanan jakarta saat ini justru hampir punah, bahkan ada beberapa jenis yang sudah punah sama sekali. pada berbagai perayaan atau festival makanan dapat kita jumpai beberapa makanan khas jakarta yang masih bertahan dan memiliki banyak pengemar,kerak telor, soto betawi,nasi uduk, bir pletok, nasi ula,gado gado. Cita rasa  gurih berempah nan sedap adalah   ciri khas hampir semua makanan jakarta.
Masakan jakarta yang paling khas adalah ketupat bebanci, kuah ketupat ini berbahan dasar daging sapi yang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, kemiri,cabe dan beraneka rempah. Masakan khas lainya adalah Laksa.
Memang di indonesia ini, laksa tidak cuma ada di jakarta, tetapi laksa yg ada di jakarta sangat berbeda karena diolah lebih mantab dengan aneka rempah yang khas. Masakan di jakarta banyak dipengaruhi budaya asing, seperti dari Cina, Arab, dan Eropa. Misalnya nasi kebuli, semur dan lapis legit.