KEHIDUPAN SOSIAL DIJAKARTA
Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial. Mahluk sosial adalah mahluk yang tidak dapat hidup sendiri atau dengan kata lain membutuhkan bantuan dari orang lain. Dari aktivitas kehidupan kita yang terbesar sampai aktivitas kehidupan kita yang terkecil sebenarnya sangat membutuhkan bantuan dari
orang lain. Seperti contoh makanan pokok kita beras yang kita dapatkan dari hasil kerja keras para petani. Dari salah satu contoh tersebut pun sudah terlihat ketergantungan kita pada mahluk lain, bukan hanya dari manusia tetapi juga dari mahluk lain seperti : hewan dan tumbuhan. Memang pada hakekatnya kita sebagai mahluk sosial harus saling tolong-menolong dan menghindarkan sikap acuh tak acuh terhadap sesama.
orang lain. Seperti contoh makanan pokok kita beras yang kita dapatkan dari hasil kerja keras para petani. Dari salah satu contoh tersebut pun sudah terlihat ketergantungan kita pada mahluk lain, bukan hanya dari manusia tetapi juga dari mahluk lain seperti : hewan dan tumbuhan. Memang pada hakekatnya kita sebagai mahluk sosial harus saling tolong-menolong dan menghindarkan sikap acuh tak acuh terhadap sesama.
Kehidupan sosial yang baik dapat digambarkan dengan sikap saling tolong-menolong, peduli terhadap lingkungan sekitar, saling mempunyai tenggang rasa, melakukan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan dan banyak lagi contoh-contoh kehidupan sosial lainnya. Hal-hal tersebut dapat kita lihat dalam lingkungan sekitar kita seperti contoh : saling tolong menolong dalam membersihkan lingkungan sekitar kita secara bersama-sama, contoh lain seperti menjenguk tetangga atau teman yang sedang sakit. Walaupun kegiatan-kegiatan sosial yang kita lakukan terlihat begitu sepele tapi
semua itu dapat membawa dampak yang baik diantara anggota masyarakat jika hubungan sosial dilakukan dengan cara yang benar dan dapat saling memahami.
semua itu dapat membawa dampak yang baik diantara anggota masyarakat jika hubungan sosial dilakukan dengan cara yang benar dan dapat saling memahami.
Interaksi sosial seperti ini dahulu sangat sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat kita seperti contoh : kegiatan saling mengantarkan makanan kepada tetangga saat merayakan hari raya kebesaran, tetapi pada saat sekarang ini sangat jarang dijumpai di ibu kota seperti Jakarta kegiatan-kegiatan seperti itu. Kehidupan sosial dikota Jakarta semakin merosot disebabkan oleh karena semakin berkembangnya sikap individualistis didalam diri masing-masing anggota masyakarat juga rasa tidak peduli terhadap lingkungan sekitar hanya peduli terhadap kepentingan diri sendiri. Kemerosotan kehidupan sosial juga disebabkan oleh banyaknya anggota masyarakat yang merasa sibuk dengan pekerjaan mereka ata
u pun kegiatan-kegiatan mereka yang lain.
Dengan terjadinya Kemerosotan kehidupan sosial di kota Jakarta dapat berdampak pada tidak seimbangnya kehidupan sosial yang ada pada masyarakat juga dapat berdampak terjadinya kesenjangan sosial dalam masyarakat. Kesenjangan sosial tersebut akan membuat dampak yang tidak baik untuk kehidupan sosial dimasyakarakat tersebut. Oleh sebab itu seharusnya interaksi sosial dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu kita harus mengetahui syarat-syarat interaksi sosial supaya kehidupan sosial dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik.
(1) orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama,
(2) masing-masing pihak menyadari bahwa mereka hanya mungkin memenuhi kepentingan-kepentingan mereka tersebut melalui kerja sama.
(1) Mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.
(2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer.
(3) Memungkinkan terwujudnya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan.
(4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya lewat perkawinan campuran.
(1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
(2) Orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu lama.
(3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masingmasing berubah dan saling menyesuaikan diri. Proses asimilasi dapat berlangsung dengan mudah atau dapat juga dihambat. Faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah sebagai berikut.
(1) Toleransi
(2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
(3) Sikap menghargai kehadiran orang asing dan kebudayaannya
(4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
(5) Memiliki persamaan historis dalam unsur-unsur kebudayaan
(6) Perkawinan campuran antarkelompok yang berbeda
(7) Adanya musuh bersama dari luar
(1) Persaingan ekonomi, contohnya perang iklan menawarkan produk, baik di media massa cetak maupun elektronik; persaingan memperoleh pekerjaan.
(2) Persaingan kebudayaan, contohnya sinetron dan telenovela, peminat film Avatar lebih banyak daripada penggemar film Si Unyil, persaingan antara tontonan tradisional seperti wayang orang dan film-film di bioskop
(3) Persaingan kedudukan dan peranan, misalnya persaingan antara para calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilkada.
(4) Persaingan ras, misalnya persaingan antara orang kulit putih dan orang kulit hitam di Afrika Selatan.
(1) perbedaan pendapat, prinsip, aturan antarindividu
(2) perbedaan adat istiadat, kebudayaan
(3) perbedaan kepentingan politik, ekonomi, dan sosial
(4) perubahan sosial, disorganisasi, dan disintegrasi
(1) Umum: penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain.
(2) Sederhana: menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.
(3) Intensif: penghasutan, menyebarkan desas-desus, mengecewakan pihak-pihak lain.
(4) Rahasia: mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat.
(5) Taktis: mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain, memaksa pihak lain dengan kekerasan, provokasi, dan intimidasi.
Jadi dapat kita simpulkan dalam kehidupan sosial dibutuhkan komunikasi dan kontak. Dalam kehidupan sosial kita pun harus mengetahui peran dan status seseorang dalam masyarakat. Setiap orang di sekitarmu memiliki peran tertentu. Fungsi sosialisasi ialah mempelajari peran. Setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari peran-peran yang ada dalam masyarakat. Proses tersebut dinamakan pengambilan peran. Dalam proses ini, seseorang belajar untuk mengetahui peran yang harus dijalankannya serta peran yang harus dijalankan orang lain. Melalui penguasaan peran yang ada dalam masyarakat, seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, proses sosialisasi dapat berlangsung dengan baik. Dalam bersosialisasi, kita akan belajar menjaga sikap dalam menghadapi berbagai peran yang ada di sekitar kita. Sikap itu tercermin dalam cara berpikir dan berbuat ketika berinteraksi dengan orang lain, atau menanggapi sesuatu keadaan. Keadaan tersebut lama-kelamaan akan membentuk pribadi seseorang. Dalam bersosialisasi pula, seseorang akan berusaha mengikuti adat-istiadat masyarakat setempat agar orang tersebut dapat diterima di lingkungan itu. Hal itu akan berlangsung dari generasi ke genarasi sehingga adat-istiadat tersebut akan tetap bertahan dan melahirkan masyarakat sosial sesuai dengan budayanya, misalnya masyarakata Jawa, Ambon, Batak..
u pun kegiatan-kegiatan mereka yang lain.
Dengan terjadinya Kemerosotan kehidupan sosial di kota Jakarta dapat berdampak pada tidak seimbangnya kehidupan sosial yang ada pada masyarakat juga dapat berdampak terjadinya kesenjangan sosial dalam masyarakat. Kesenjangan sosial tersebut akan membuat dampak yang tidak baik untuk kehidupan sosial dimasyakarakat tersebut. Oleh sebab itu seharusnya interaksi sosial dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu kita harus mengetahui syarat-syarat interaksi sosial supaya kehidupan sosial dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik.
- Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
- Kontak sosial terjadi ketika dua orang berhubungan. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung (disebut kontak sosial primer) dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung (disebut kontak sosial sekunder). Contoh kontak sosial primer ialah bercakap-cakap sambil bertatap muka. Karena kemajuan teknologi informasi, kontak sosial primer juga dapat terjadi walaupun kedua pihak tidak bertatap muka secara langsung, tetapi melalui telepon atau internet. Salah satu contoh kontak sosial sekunder ialah saling mengirim surat.
- Komunikasi merupakan satu syarat pokok terjadinya kerja sama dalam proses sosial. Komunikasi terjadi jika kedua belah pihak memahami bahasa yang digunakan. Bahasa yang digunakan dapat berupa kata-kata, isyarat, ataupun simbol. Kita tentu tahu bagaimana cara berkomunikasi para anggota Pramuka menggunakan bendera Semapur. Itu adalah salah satu contoh berkomunikasi menggunakan tanda-tanda tertentu. Komunikasi ialah suatu proses pengiriman pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat langsung dipahami. Suatu komunikasi terjadi jika memenuhi persyaratan berikut.
(1) Adanya pihak yang mengirim pesan (komunikator/ sender)
(2) Adanya penerima pesan (komunikan/receiver)
(3) Adanya pesan (message) yang ingin disampaikan
(4) Adanya tanggapan (feedback) dari si penerima atas isi pesan
- Status dan peran dalam masyarakat
- Status
Pak Ardabili adalah ayah dari Maman dan Mimin. Ia adalah suami dari Ibu Mirna. Beliau juga seorang Kepala Bagian Keuangan di kantornya. Di lingkungan RT, ia adalah Ketua RT. Sebagai warga masyarakat, Pak Ardabili menyandang banyak status: sebagai ayah, suami, kepala bagian keuangan, ketua RT. Lalu, apa status itu? Status berarti tempat/posisi seseorang di dalam suatu pola tertentu. Dalam kenyataannya, seseorang memiliki beberapa status. Hal tersebut dapat terjadi karena ia biasanya ikut serta dalam berbagai pola kehidupan. Walaupun memiliki banyak status, biasanya yang selalu menonjol hanya status yang utama. Dilihat dari cara memperolehnya, setiap individu dapat menduduki status sosial seperti berikut :
- Ascribed status adalah Status seseorang yang diperoleh secara otomatis berdasarkan kelahiran/turun-temurun. Misalnya, Pangeran Charles adalah seorang putra mahkota karena terlahir sebagai anak pertama Ratu Inggris, Diponegoro adalah seorang pangeran karena dia terlahir sebagai putra Sultan Hamengku Buwono III.
- Achieved status adalah Status yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status doktor diperoleh setelah seseorang menyelesaikan rangkaian panjang pendidikan SD, SMP, SMA, S1, S2, dan S3. Juara kelas diraih setelah seseorang belajar dengan giat.
- Assigned status adalah Status atau kedudukan yang diberikan kepada seseorang yang telah berjasa kepada masyarakat. Misalnya, Drs. Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
- Peran
3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial yang terjadi dapat bersifat positif dapat pula bersifat negatif. Interaksi sosial positif disebut pula sebagai interaksi sosial asosiatif. Interaksi sosial negatif disebut juga interaksi sosial disosiatif. Interaksi asosiatif mengarah pada persatuan karena interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya mengarah pada persatuan. Interaksi disosiatif mengarah pada “perpecahan” karena interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya mengarah pada perpecahan. Dengan demikian, terdapat dua bentuk interaksi sosial yang sifatnya berlawanan, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.a. Interaksi Sosial Asosiatif
Pola hubungan interaksi sosial yang bersifat asosiatif dapat tercipta karena adanya kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.- Kerja Sama
(1) orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama,
(2) masing-masing pihak menyadari bahwa mereka hanya mungkin memenuhi kepentingan-kepentingan mereka tersebut melalui kerja sama.
- Akomodasi
(1) Mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.
(2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer.
(3) Memungkinkan terwujudnya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan.
(4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya lewat perkawinan campuran.
- Asimilasi
(1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
(2) Orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu lama.
(3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masingmasing berubah dan saling menyesuaikan diri. Proses asimilasi dapat berlangsung dengan mudah atau dapat juga dihambat. Faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah sebagai berikut.
(1) Toleransi
(2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
(3) Sikap menghargai kehadiran orang asing dan kebudayaannya
(4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
(5) Memiliki persamaan historis dalam unsur-unsur kebudayaan
(6) Perkawinan campuran antarkelompok yang berbeda
(7) Adanya musuh bersama dari luar
- Interaksi Sosial Disosiatif
- Persaingan
(1) Persaingan ekonomi, contohnya perang iklan menawarkan produk, baik di media massa cetak maupun elektronik; persaingan memperoleh pekerjaan.
(2) Persaingan kebudayaan, contohnya sinetron dan telenovela, peminat film Avatar lebih banyak daripada penggemar film Si Unyil, persaingan antara tontonan tradisional seperti wayang orang dan film-film di bioskop
(3) Persaingan kedudukan dan peranan, misalnya persaingan antara para calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilkada.
(4) Persaingan ras, misalnya persaingan antara orang kulit putih dan orang kulit hitam di Afrika Selatan.
- Pertentangan
(1) perbedaan pendapat, prinsip, aturan antarindividu
(2) perbedaan adat istiadat, kebudayaan
(3) perbedaan kepentingan politik, ekonomi, dan sosial
(4) perubahan sosial, disorganisasi, dan disintegrasi
- Kontravensi
(1) Umum: penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain.
(2) Sederhana: menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.
(3) Intensif: penghasutan, menyebarkan desas-desus, mengecewakan pihak-pihak lain.
(4) Rahasia: mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat.
(5) Taktis: mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain, memaksa pihak lain dengan kekerasan, provokasi, dan intimidasi.
Jadi dapat kita simpulkan dalam kehidupan sosial dibutuhkan komunikasi dan kontak. Dalam kehidupan sosial kita pun harus mengetahui peran dan status seseorang dalam masyarakat. Setiap orang di sekitarmu memiliki peran tertentu. Fungsi sosialisasi ialah mempelajari peran. Setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari peran-peran yang ada dalam masyarakat. Proses tersebut dinamakan pengambilan peran. Dalam proses ini, seseorang belajar untuk mengetahui peran yang harus dijalankannya serta peran yang harus dijalankan orang lain. Melalui penguasaan peran yang ada dalam masyarakat, seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, proses sosialisasi dapat berlangsung dengan baik. Dalam bersosialisasi, kita akan belajar menjaga sikap dalam menghadapi berbagai peran yang ada di sekitar kita. Sikap itu tercermin dalam cara berpikir dan berbuat ketika berinteraksi dengan orang lain, atau menanggapi sesuatu keadaan. Keadaan tersebut lama-kelamaan akan membentuk pribadi seseorang. Dalam bersosialisasi pula, seseorang akan berusaha mengikuti adat-istiadat masyarakat setempat agar orang tersebut dapat diterima di lingkungan itu. Hal itu akan berlangsung dari generasi ke genarasi sehingga adat-istiadat tersebut akan tetap bertahan dan melahirkan masyarakat sosial sesuai dengan budayanya, misalnya masyarakata Jawa, Ambon, Batak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar